Menghujamkan Tauhid ke dalam Jiwa Anak

RESUME MAJELIS AYAH

Sabtu, 21 Maret 2015

Menghujamkan Tauhid ke dalam Jiwa Anak

Narsum : Ust. Bachtiar Nasir

AKU PEDULI IMAN ANAKKU!!!

Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :

1. AGAMA ALLAH : Fitrah Manusia dlm penciptaannya.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.

Boleh jadi, orang tua adalah ‘penjahat’ pertama bagi anak manusia, krn doktrin ‘agamanya’ telah merusak ‘agama ALLAH’ yg telah mjd fitrah smua manusia.

Contoh :
Ortu berkata ‘dahulu nenek moyangmu melakukan …&…’
padahal hal itu bertentangan dgn ‘agama ALLAH’
Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak2nya.

AYAH adalah ORANG PERTAMA YG BERTANGGUNG JAWAB thd KEIMANAN ANAKNYA.

Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu.
Jangan bosan menasehati anakmu 🙂

Keimanan yg bagaimana yg harus tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Landasan :
QS. Al Baqarah [2] : 132
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dlm keadaan memeluk agama Islam”

2. Keimanan terhadap Tuhan Yg Esa, tdk menyekutukan ALLAH (tdk syirik), taat & patuh hanya kpd ALLAH.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
“Apa yg kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab “Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu,Ibrahim,Ismail, & Ishaq, (yaitu) Tuhan Yg Maha Esa & kami hanya tunduk & patuh kpd-Nya”

Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?

Perhatikan Prinsip-prinsip Dasar Menanamkan Tauhid kepada Anak dgn Metode & Langkah2 sbb :

1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur’an

• Abdullah bin Umar ra berkata : “Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur’an”

• Jundab Albajly : “Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur’an. Setelah itu, baru mempelajari Qur’an, akibatnya bertambahlah keimanan kami.”

Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur’an / mjd hafidz atw hafidzoh?

Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya mksdnya jgn sampai mengejar target utk mjd hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada ALLAH (menanamkan tauhid) dlm jiwa anak.

Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa anak?

A. Perhatikan kaedah ‘Mencintai ALLAH karena  ALLAH baik’

Contoh :
‘Maha besar ALLAH yg menciptakan buah-buahan yg bermacam-macam bentuk & rasanya’

‘Betapa ALLAH sayang kpd kita sehingga kita diberi kemampuan utk bergerak’

‘Maha besar ALLAH yg beri kita kmampuan untuk mempelajari Al Qur’an’
dsb…

Jangan takut-takuti anak dgn murka ALLAH krn otak anak blm siap untuk menerima itu.

Contoh :
‘Kalau adek gak mau sholat,nanti adek dimasukkan ALLAH ke dlm neraka, dibakar dst…’

‘Ayo murajaah, kalau kamu gak mau murajaah nanti ALLAH marah’

‘ALLAH gak suka lo sama anak nakal, nanti ALLAH marah kalau adek nakal’
(sbenernya yg gak suka itu ALLAH atw ortunya? Hati2 mengatasnamakan ALLAH)

B. Anak2 akan mudah mencintai ALLAH jika banyak dikenalkan dgn ihsan (kebaikan2) ALLAH kpd hamba hamba-Nya, perbanyak menyebut nama ALLAH di telinga anak, baik dgn deskripsi maupun dlm diskusi / tanya jawab.
Bacakan ayat2 ALLAH yg terdapat pada ciptaan2 Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua kejadian sehari2 di skitar anak dgn kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)

Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
‘Ayo minum obatnya spy sembuh’
Tapi KATAKAN :
‘Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tp jg hrs minum obatnya krn ALLAH suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari  ALLAH’

Saat anak bertanya :
‘Ayah, kok burung bs terbang?’

Jangan hanya katakan :
‘Iya, burung bisa terbang krn pnya sayap’
Tapi KATAKAN :
‘Iya, ALLAH yg berkehendak & menggerakkan burung itu (->tanamkan tauhid), ALLAH berikan sayap & beri ptunjuk utk terbang (-> tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bs terbang’

Saat anak meminta sesuatu :
‘Ayah, belikan aku sepeda baru’

Jangan hanya katakan :
‘Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan’

Tapi KATAKAN :
‘Iya, kita berdoa ya agar ALLAH berikan rezeki kpd kita sehingga adek bisa dpt sepeda baru’ 🙂

Antar anak tdr dgn nama ALLAH, doakan anak sesaat ketika tidur & bangunkan anak dgn penuh syukur dgn nama ALLAH.

2. Setelah itu langsung tanamkan ‘Islam adalah Din yg Allah ridhoi’

Tujuan utama menanamkan tauhid kpd anak adalah agar anak TAAT kpd Allah & Rosulnya.

Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun jg TAAT pada perintah Allah.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tp tdk taat pada perintah Allah, maka tdk bs disebut beriman.

▶ Ajarkan Adab dalam islam.

Contoh :
‘ ALLAH perintahkan kita utk sholat’
‘Sebelum makan kita berdoa’
‘Rosul mengajarkan utk bicara santun’
‘Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu’
dsb..

Tingkatkan ketaatan anak sampai pada sikap wala’ & bara’ -> Takut & Hanya bergantung kepada ALLAH
Landasan : Al-An’am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54, dll

Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah & melakukan semua aktifitasnya hanya krn ALLAH.

Jika sdh pada tingkatan 👆, anak akan dgn sukarela belajar Al Qur’an & beribadah sesuai perintah ALLAH.

Mengajarkan Al Qur’an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan Tauhid tidak boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.

▶Mahabbah & Ittiba’ Rasulullah

Obejctive :
Anak kita, belum sempurna imannya sbelum kecintaannya kpd ALLAH & Rasul-Nya melebihi kecintaannya kpd ortu & orang lain yg ia cintai.

Ittiba’ Rasulullah :
Ali Imran : 31

Metode :
– Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
– Membaca doa setelah adzan & doa2 sehari2 sesuai kebutuhan anak.
– Kisahkan tentang kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh ttg Rasulullah.

“Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a’yunin waj ‘alna lil muttaqina imaman”

“Ya Tuhan kami, anugerahkan kpd kami pasangan kami & keturunan kami sbg penyejuk hati kami & jadikan kami pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa’
(QS. Al Furqan : 74)

Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam

Jejak jiwa dalam proses ‘islamic parenting’

Bismillah.. Diskusi HSMN kel.11 🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀 📌Hari/ Tgl: Senin/ 23 Maret 2015 👳Pemateri:  Abah ILIK 🎯Tema: “Jejak jiwa dalam proses ‘islamic parenting’ ” 🕗Waktu: 20.21-22.00 wib 🙇Moderator: Mba Adinda 📝Notulen: Mba Adriana 🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀 🍀 Pengantar Jejakjiwa adalah sebuah proses memahami bahwa karakter kita sekarang dalam pengasuhan dipengaruhi oleh proses 10 tahun pertama kita dengan segalanya warna warni temper tantrum nya dan 10 tahun tahun kedua penguatan karakter dan warna warni masa remajanya. Jejakjiwa bukanlah berarti kembali ke masa lalu, tapi menyadari dan memahami serta mengikhlaskan masa lalu kita atau ‘refresing’. Karena apapun yg terjadi pada masa lalu adalah pembelajaran hidup . Sedangkan anak kita saat ini adalah anak masa depan, kita hanya berikhtiar menyelidikinya, hanya saja adakalanya pola asuh di masa lalu membuat kita salah dalam mengasuh anak anak kita. Bisa jadi anak tidak bermasalah tetapi kitalah yang bermasalah. ‬🍀 Tanya Jawab Sesi 1 1⃣ Anak saya yg berusia 10th, bagaimana utk menghadapi anak yg trauma dg masa lalu krn salah asuh dg khadimat. Jadi ad semacam luka batin. Anak tumbuh menjadi pribadi yg sensitif dan suka ‘menulis’ dg suasana hatinya. Tapi apabila sdh tdk nyaman dan tdk tahan bs ‘meledak’ emosinya. Bagaimana menghadapi anak yg spt ini? Terimakasih atas pencerahannya. (Bunda naufal) Abah Ilik: 1. Mulailah bunda dan ayah berlatih untuk benar benar mendengar yg empati ketika anak curhat atau ngajak bicara. Biasakan ada jeda dan diisi rangkulan dan kata kata menyemangati 2. Membiasakan anak mengekspresikan bahagianya dengan bercerita. Ibaratnya kita sedang melatih agar ia mengaplikasikan emosi positifnya ketika lagi bahagia dan gembira. Memang perlu keterlibatan ortu yg ekspresif disini 2⃣ bismillah.. anak pertama sy laki2 , usia 7 thn.. apabila tidak diberikan mainan yg diingini nya, selalu ngambek.. reda klo dibelikan, pdhl itu tdk blh kt ny.. tp bgmn sy menyikapinya?  agar ia mengerti.. apakah pola asuh sy keliru? mohon masukan nya, makasi (Bunda miya) Abah Ilik: Jangan berharap dia mengerti seperti kita mengerti. Tetapi membiasakan pola agar temperatur tantrumnya tidak menjadi senjata dimulai dengan konsistensi mengatakan tidak Tambahan dari bunda Novita‬: Aku pengalaman sama anak pertama..krna dilingkungan rumah anak2 biasa jajan..jd otomatis zohra jg ikutan.awalnya merengek sampe nangis guling2 klo ga dibeliin.pelan2 diberi pengertian klo udah jajan, ga boleh jajan lagi.besoknya baru boleh.awalnya ya guling2..tp akunya ga mau kalah.aku ttp kekeh..biar nangis mama ga akan beliin..n alhamdulillah skrg klo udh jajan, ya udah ga mau jajan lg.kadang suka minta, tp aku ksh pengertian klo mau jajan besok lg.n its works.. Malah dia suka blg sndiri, mama kakak udh jajan kan..besok lagi to?😄😄 Tp kira cara didik kayak gitu pas ga ,abah?😁 Abah Ilik: Pas.. yg penting jangan sambil marah marah. Bunda Novita: oia, aku srg ingetin dia pas udh mau terlelap tidur..pas otak ada digelombang alfa,klo ga salah😁 Bunda Miya: itu pernah sy lakukan,, tp krn di sekolah ny byk yg beli mainan,, jd dia terus minta sprt mainan tmn ny… sy kalah krn klo dah ngambek jd ga mau sekolah,dll… sy khwtr jd byk syarat,, sy tegasin, kdg ga tega.. yah, mgkn sy hrs lbh tegas n sabar lg… Abah Ilik: Yg dimaksudkan konsistensi ini adalah ketika kita tidak setuju dengan cara dia menangis untuk mendapatkan sesuatu. Dan dia tidak bisa memaksa kita dengan tangisannya. 3⃣ Abah kalau anak2 yang membully disekolahnya kira kira itu bisa juga  dampak dari pola asuh orang tua yang terlalu otoriter di rumahnya gak? (Bunda Yani)u Abah Ilik: Bisa. Karena tersumbatnya komunikasi dan emosi. Sehingga sama temannya pun dialog fisik yg bisa dia gunakan kalaupun dialog verbal lebih pada kata kata negatif 4⃣ contoh sikap salah dalam mendidik di masa lalu itu yang seperti apa abah? (Bunda wiwie) Abah Ilik: Maksudnya adalah pola asuh ortu kita pada diri kita misalkan dulu kita sering disalahkan dan kurang didengarkan. Nah bisa berpengaruh ketika nanti ketika anak kita asuh apakah kita pengen selalu didengarkan dan kurang mendengarkan. Kecuali kalo kita sudah ikhlas dan berlatih untuk menyerahkannya 5⃣ Assalaamu’alaikum wr.wb. abah bagaimana cara kita menyatukan jejak hidup yg kurang baik dlunya supaya menjadi baik dan indah di masa sekarang, dalam menggapai sakinnah mawaddah warahmah dalam keluarga? Jazz kk. (Bunda Wulan sari) Abah Ilik: Alaikumussalam. Kekuatan visi. Kejelasan apa yg ingin kita rancang Keikhlasan dan ilmu 6⃣ Bagaimana cara menghapus dan memaafkan diri sendiri atas kejadian di masa lalu dan menghilangkan ketakutan kita akan masa depan anak (takut akan mengalami nasib yang sama dengan ortunya di masa lalu) Terima kasih…😊 (Bunda lintang) Abah Ilik: Konseling dan coaching bu Bunda Gressie: Yaqin,bahwasanya ALLOH maha baik… dengan do’a ummi…tentunya… Abah Ilik: Betuul.tugas kita adalsh belajar dari kesalahan masa lalu, khawatir boleh saja tapi jangan jadi ketakutan.karena Allah sesuai prasangka hambaNya. Mba Indah: Yang saya dapat dari madrasah ayah ibu, bu leni sintorini dan ust Bendri, caranya bisa dengan reprogramming, tapi perlu waktu dan latihan, setiap kali ada case dan perilaku ‘salah’ terhadap anak muncul, setelahnya evaluasi dan tentukan sikap yang benar seharusnya bagaimana.. perlu kerja sama dengan pasangan juga, sebaiknya masing2 memahami utang perkembangan dan sampah pengasuhan yang dibawa pasangan, dan masing2 bertindak sbg supervisi yang saling melengkapi dan mengingatkan.. salah – evaluasi – perbaiki, begitu siklusnya, sampai terbiasa.. Libatkan juga Allah, berdoa dan berusaha mencari berkah.. pengasuhan (masalah teknis) yang salah bisa jadi diperbaiki jika berkah.. 🍀 Tanya Jawab Sesi 2 1⃣ pertanyaan sy mirip dg pertanyaan yg sdh ada td, tp msalah spti itu bukan tjdi pd anak sy, melainkan pd org tuanya..bgmn cara agar hal itu tdk tjd pd anak sy? Pengasuhan yg spti apa yg sebaikny sy lakukan thdp anak sy? Anak sy vr berusia 6 bln.. (Bunda fadllya) Abah Ilik: Nah bunda. Sepertinya memang kita harus memahami konsep pendidikan baik dalam kerangka psikologi maupun dalam kerangka the way of life kita ISLAM. Mulai dari usia dalam kandungan. 3 tahun 5 tahun 7 tahun 10 tahun. Ini ilmu yg saya dapat dari beliau smg bmanfaat Dua Gaya Mendidik Populer Narasumber : Elly Risman, Psi. 1. Ada dua gaya mendidik populer. Gaya Helikopter dan Gaya Sersan Pelatih. Keduanya tidak bagus untuk perkembangan anak. 2. Gaya helikopter: mengawasi anak terlalu berlebihan, menganggap anak seperti raja yang tidak boleh “disenggol” sedikitpun 3. Gaya helikopter: tiada hari tanpa perlindungan, anak menemui kesulitan sedikit saja … bantuan langsung datang dan orangtua sangat tidak tegaan 4. Akibat gaya helikopter jika terbawa sampai anak besar: nyogok sekolah terbaik, mencarikan kerja untuk anak, anak berkemah ditengokin 5. Biasanya helicopter parents selalu berdalih ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Padahal yang terbaik itu bukan diwujudkan dengan membelikan feeding set, stroller, atau barang-barang termahal 6. Gaya sersan pelatih: selalu mengatur, anak tidak diberi kesempatan untuk berpikir karena semuanya sudah diputuskan orangtua 7. Gaya sersan pelatih dan helikopter mungkin terlihat bekerja dengan baik ketika anak masih kecil, tapi akan bermasalah di kemudian hari 8. Banyak orangtua yang menerapkan dua pola asuh tersebut atas nama cinta. Padahal parenting itu bukan untuk jangka pendek, harus pikirkan dampak jangka panjangnya 9. Anak = pinjaman, dititipkan Tuhan untuk kebahagiaan, kesenangan, dan juga ujian kita. Jadi harus kita yang mengasuh secara total, bukan “diekspor”. 10. Sekarang banyak orangtua mengalihkan tugas pengasuhan ke orang lain, dari mulai babysitter, nenek, guru di sekolah sampai guru mengaji. 11. Pengasuhan yang efektif: cinta yang tidak permisif (semua boleh), cinta yang kuat untuk membiarkan anak berbuat salah dan menjalani konsekuensi 12. Pengasuhan yang efektif: cinta yang tidak mentolerir tingkah laku yang tidak terpuji. 13. Kalau anak menangis karena mainan direbut temannya, jangan dialihkan dengan memberi mainan lain karena itu mengajarkan anak untuk menghindari masalah 14. Sebaiknya anak yang merebut diharuskan untuk mengembalikan mainannya. Anak kita perlu diajarkan untuk mempertahankan haknya 15. Masalah besar orangtua sekarang dengan anak mulai umur 7 tahun: tidak bertanggung jawab, manja, pemalas, dan melawan karena kecilnya salah asuh 16. Kalau anak mau memakai baju yang tidak pas padu padannya kita selalu menyuruhnya ganti karena kita malu pada orang lain. Padahal parenting is never about us. 17. Peduli dengan anak bukan berarti melindungi dari semua kesalahan dalam proses berkembang. Kesalahan adalah kesempatan untuk belajar 18. Tanggung jawab tidak diajarkan tapi harus di-CONTOH-kan. Kalau mengharuskan anak membereskan mainannya, kita contohkan dengan membereskan barang atau bekas masak sendiri 19. Tanggung jawab membutuhkan kesempatan. Kalau semuanya disediakan dan terlalu mudah, kapan anak akan mendapat kesempatan untuk belajar tanggung jawab? 20. Berikan anak pilihan dan batasan dari sedini mungkin. Proses pengambilan keputusan adalah momen yang sangat berharga 21. Anak harus dicontohkan beberapa macam tanggung jawab. Terhadap Tuhan, diri sendiri, keluarga, alam, dan masyarakat 22. Anak yang bertanggung jawab akan tumbuh harga dirinya, lebih percaya diri, berprestasi, mandiri, dan mengerti konsekuensi 23. Contoh kecil: kita dapat mengajak anak untuk memilih sendiri menu sarapannya untuk besok, biarkan mereka memiliki kontrol 24. Anak belajar dari apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan 25. Tiga kaki konsep diri yang baik: merasa dicintai sekitar, yakin punya kemampuan dan merasa mampu mengontrol hidup sendiri 26. Jangan mengambil alih proses pembelajaran anak seperti mengancingkan bajunya, menalikan sepatunya supaya cepat selesai 27. Kasihan harga dirinya nanti ketika sudah TK atau SD tapi belum bisa mengancingkan bajunya sendiri 28. Biarkan anak melakukan kesalahan asal tidak berbahaya, tekankan kekuatan yang dimilikinya, hindari mengkritik, dan melindungi 29. Bermusyawarahlah dengan anak, kalau anak melakukan kesalahan jangan dihancurkan lagi harga dirinya Abah Ilik: Pendidikan Tauhid, adab, komunikasi, kepemimpinan, sex education, skill dan nilai hidup 2⃣ Mengatasi rasa trauma ∂ɑπ dendam pada masalalu Ɣªηƍ mmbuatku selalu menangis ,bagaimana caranya bah…..sya lelah ….dendam krn sy mrsa d dzolimi tp tdk bs mamblasny …seskli sadar bhwa itu jaln hidup tapi spt mnyesaliii kenapa saya begitu bodoh knp tdk membalas nya. (Bunda Roi) Abah Ilik: Yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya adalah akal, untuk berfikir, sedangkan yang membedakan manusia satu dengan manusia lainnya adalah kesadarannya. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, letak kesempurnaannya adalah ia SADAR dirinya belum sempurna.  Sadar adalah unsur serapan dari bahasa Arab, Sadr, yang artinya dada,j ketika menunjuk dada kita, kita akan berfikir bahwasanya yang dimaksud adalah apa yang ada di dalam dada kita, yakni Qalbu-Hati. Ketika manusia sadar dirinya belum sempurna, maka proses selanjutnya dari kesadaran itu adalah bagaimana menggunakan potensi qalbu-hati untuk mengembangkan diri. Potensi itu adalah kesadaran bahwa dirinya memiliki nafsu-jiwa untuk memunculkan motivasi yang berawal dari kemauan, memiliki logika untuk berfikir strategi dan merancang visi, memiliki emosi sebagai energy perubahan diri dan memiliki nurani untuk jujur dalam proses pengembangan dan perbaikan diri. Seorang Bijak mengatakan, jika kita ingin menjadi manusia yang sempurna, perhatikanlah apa yang menjadi anugerah dariNya. Dua mata untuk banyak melihat, mengamati. Dua telinga untuk banyak mendengar, menyimak. Dua tangan untuk banyak berkarya, dua kaki untuk banyak silaturahmi. Tapi hanya punya satu mulut dan satu hati. Setiap manusia punya masalah dan itu wajar, yag tidak wajar adalah ketika kita menganggap seolah-olah menjadi orasng yang paling banyak dan paling berat masalahnya atau merasa tidak punya masalah, padahal orang lain menganggapnya sebagai masalah. Masalah adalah selish antara idealita dengan Realita, antara seharusnya dengan senyatanya, ada tiga kemungkinan ; kita terlampau idealis kurang realistis, kita terlampau realistis kurang idealis, kita kurang sungguh-sungguh merealisasikan apa-apa yang menjadi idealism kita, Dari awal sampai akhir kehidupan manusia tidak pernah lepas dari MASALAH, karena HIDUP adalah proses peningkatan kualitas diri, proses pengembangan diri, proses melatih diri kita untuk memutuskan pilihan pilihan yang nantinya akan dipertanggungjawabkan, dalam garis waktu ‘timeline’ . Keberanian dan pertimbangan adalah bukti kedewasaan dalam proses kehidupan, dalam proses mensikapi dan beraksi ketika dihadapkan dengan masalah, karena Berani tanpa pertimbangan adalah nekad, Banyak Pertimbangan tapi kurang berani mengambil keputusan adalah Pengecut. Kedewasaan adalah bukti tanggungjawab kita dalam kehidupan. Dan Hidup adalah Pilihan. Antara kita dengan masalah, secara sederhananya hanya ada tiga pilihan ; Problem Maker, Problem Speaker, Problem Solver. Lebih dominan sebagai pembuat masalah kah, sibuk membicarakan dan berkeluhkesah dengan masalahkah atau menyelesaikan masalah ? Jika kita memilih sebagai Problem Solver, langkah yang paling penting dalam alur ‘Problem Solving’ adalah mengidentifikasikan maalah (memahami, memaknai ulang atau reframing), karena setengah dari penyelesaian masalah adalah mengidentifikasi masalah. Masalah adalah cara Tuhan untuk mendidiku kita, agar naik kelas dalam kehidupan, jika masalah semakin sulit dan rumit (bukan sekedar dirasa sulit), artinya kita dipercaya oleh-Nya untuk naik kelas, bukankah jika naik kelas  pelajarannya semakin rumit. Namun hati-hati jika masalah kita itu-itu saja, bisa saja kita tidak naik kelas, dengan kata lain “remidi’. Masalah adalah cara Tuhan memuliakan kita dalam jejak-jejak jiwa di kehidupan. Abah Ilik: Nah itu sekilas Prinsip dan nilai dalam workshop Jejakjiwa parenting. 🍀 Kesimpulan: Jejakjiwa adalah hitung mundur menuju pintu gerbang menuju alam berikutnya. Di alam ini kita menambah bekal agar di alam berikutnya menuju kampung asal kita, Surga. Kuncinya adalah pola pikir kita. YOU ARE WHAT YOU THINK. jika ada kemauan pasti ada seribu jalan kalo tidak ada kemauan pasti ada seribu alasan, sayangnya manusia adalah makhluk yang paling cerdas mengarang alasan alasan. Yuk move ON. Maaf jika ada salah. Mari ikut coachingnya Jejakjiwa. Atau ada workshop di kota anda. 08112541400 Twitter @motivatorku Email : katakatajiwa@gmail.com Sekolah ayahanda RUMAH KELUARGA INDONESIA Yogyakarta