Setelah Resign Lalu… (Part 2)

MOM.jpeg

Sumber foto : liandamarta.com

Setelah resign lalu ngapain? Sampai hari ini masih banyak yang tanya sama saya. ‘Setelah resign ngapain aja?’ ‘Emang bisa ya seharian di rumah aja?’

Awalnya saya juga bertanya begitu, setelah resign lalu apa? ‘cuma’ jadi ibu rumah tangga saja? Gak bosen apa setiap hari kerjaannya sebatas nyuci, nyetrika, ngepel, masak, ngasuh anak?

Tapi sekarang setelah menjalankan nya saya bisa bilang ‘engga donk… enak banget ternyata ada di deket anak dan suami setiap saat’ hihi… Tentunya setelah kenal beberapa komunitas keren yang benar-benar membantu saya ‘keluar’ dari zona minder dan kuper.

Salah satunya Islamic Parenting Community atau lebih dikenal IPC. Dari IPC saya kenal banyak teman baru yang luar biasa, jika ada istilah “pembuka pintu rezeki dan kesuksesan adalah silaturahim” itu benar adanya. Dari IPC saya banyak belajar, belajar mendidik anak, menjadi istri yang baik, menjadi ibu yang baik, dan utamanya adalah menyadari tugas utama istri dan ibu. Sadar diri ini masih kosong ilmu, dan insyaAllah akan berusaha terus belajar.

Pertama kali gabung  IPC di grup whatsapp, minder pasti… banyak orang-orang hebat. pengusaha, guru, dokter, perawat. Tapi tentu saja banyak juga ibu rumah tangga, dan dari merekalah saat ini saya bisa bangga menjadi ibu rumah tangga. Saya tidak akan membandingkan ibu rumah tangga dan ibu bekerja. karena disana pasti banyak cerita dan pertimbangan masing-masing orang. Saya mau cerita saja kalau menjadi ibu rumah tangga itu, menyenangkan untuk saya.

Saya juga belajar bisnis sekarang, jualan apa aja dulu yang bisa dijual. Mudah-mudahan mimpi-mimpi yang ditulis hari ini bisa tercapai dikemudian hari. Amin.

#ODOPfor99days #day6 #roadtomiladipc

 

Setelah Resign Lalu… (Part 1)

resign.jpgSumber gambar: http://www.glassdorr.com

Saat awal bekerja dulu, tak pernah sengaja memikirkan dan tak pernah sengaja membayangkan apa yang akan dilakukan saat tidak lagi bekerja sebagai karyawan. Seingat saya, saya hanya mau jadi karyawan swasta, tidak mau menjadi pegawai negeri. hehe.. Teman-teman saya heran, kenapa tidak mau jadi pegawai negeri saat orang lain berbondong-bondong ingin menjadi pegawai negeri? Alasannya simple aja siih… Saya gak mau terikat, dan nanti kalau suami pindah ke luar negeri bisa ikut kapan pun. (kali ajaah.. hehe)

Setelah menjadi karyawan, baru terfikir.. enak ya kalau punya perusahaan sendiri, bisa atur jam kerja sendiri, bisa punya karyawan dan kalau punya karyawan berarti membuka lapangan pekerjaan. Dari situ saya jadi punya tekad ingin menjadi pengusaha sukses. Walaupun saat itu hanya sebatas ingin dan mimpi. Karena, bekal pengetahuan jualan saja gak punya… hehe

Setelah menikah kemudian diberi titipan oleh Allah SWT, rasanya sayaaang sekali kalau urusan mengasuh anak ini di delegasikan kepada orang lain. Ingin saya selalu berada di samping anak pada masa emas nya. Akhirnya saya putuskan untuk resign dari pekerjaan luar rumah saya dan kembali ke rumah. Menjalani tugas utama sebagai Ibu Rumah Tangga, Ibu Madrasah Utama. Tentu saja suami sangat mendukung.

Sebagai ibu muda yang baru memiliki 1 anak, kebayang dong masih sangat canggung nya mengurus anak. Karena itu saya berusaha banyak belajar dari buku atau dari internet. Mengisi waktu juga setelah resign full di rumah. Awalnya pasti butuh penyesuaian lagi, karena biasanya keluar rumah bertemu teman-teman kantor. Sekarang ‘cuma’ di rumah.

Tapi…. jangan buru menyimpulkan saya ini ‘cuma’ ibu rumah tangga aja lho.. Alhamdulillah saya bertemu komunitas-komunitas keren via instagram. Berawal dari ikut Grand Launching Komunitas Ibu Muda. Dapat info dari instagram @islamicparenting, yang ternyata pemiliknya Uni Shona. Dan dari sini lah perkenalan kita bermula.

Masih akan cerita panjang… Tunggu lanjutannya yaa…

#roadto1tahunIPC #ODOPfor99days #day4

 

Memancing Kebahagian

Disebut memancing karena aktivitasnya sudah sangat terkenal dan dikenal sebagai “memancing”. Alat-alat yang dipakai joran, kail , kenur serta penggulung. Mengutip dari mancingarena.com ,, manfaat memancing yaitu : menghilangkan stress, hobi paling asik, melatih kesabaran,alternatif olahraga, terapis kejiwaan, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan pergaulan, travelling, menghindari hal-hal negatif, dan menghilangkan kebosanan.

Kalau kami memancing ini jadi kebahagiaan… karena… kalau dapat ikan,, artinya semua orang kebagian makan ikan termasuk sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke bandung. Kalau dapat ikan,, Dzaida jingkrak-jingkrak bahagia lihat ikan nyantol di kail. Tapi kalau ikannya besar…begini ekspresi Dzaida …

image

Memancing kami memang memancing kebahagiaan,, karena nenek di Bandung kebagian oleh-oleh pepes ikan mas asli buatan Tasik.

Waterpark TeeJay Tasikmalaya

20160104155348_IMG_4594[1].JPG

Musim liburan kali ini saya dan keluarga memilih tinggal di rumah saja. Naah saat arus balik, saat orang lain memulai aktifitasnya senin 4 januari 2016 ini, kami berangkat berlibur.
Mengunjungi nenek dan keluarga besar suami di Tasikmalaya. Yang paling senang kalau kita mau berangkat ke Tasik adalah bocah kecil yang baru ada 1 di rumah kami.. Dzaida.. Begitu diajak akan berangkat ke Tasik,, Dzaida selalu bertanya kapan ke Tasiknya?
Alhamdulillah kali ini saya dan keluarga berniat mau berenang saja setelah berada di Tasik. Rencana awal ke Cipanas Garut, tapi saudara-saudara di Tasik, menyarankan ke TeeJay waterpark Tasik saja. Menurut yang sudah mampir kesana bagus… Yuuk aah berangkaaat…

20160104161835_IMG_4633[1]

TeeJay Waterpark Tasikmalaya ternyata sudah dari 2011,, kita aja yang telat taunya..hehe.. Berada di kawasan Asia Plaza Kota Tasikmalaya. Luasnya kurang lebih 2.8 hektar yang dilengkapi dengan wahana bermain yang lengkap, seperti kolam anak yang luas dengan banyak semprotan air dan slider, kolam ombak yang ombaknya dapat mencapai ketinggian 1,7 m, kolam arus, slider (seluncuran), gazebo, ruang medis, loker, toilet, tempat ganti baju, pintu darurat dll. TeeJay Waterpark Tasikmalaya bisa menampung sekitar 1.500 orang. Dengan harga tiket Rp 25.000,00 (weekdays) dan Rp. 35.000,00 (weekend dan libur nasional).

Kolam anaknya akan membuat anak-anak kita enggan beranjak dari air. Seperti Dzaida, betah sekali disana.

20160104154744_IMG_4581[1].JPG

Dzaida betah karena airnya hanya sebatas paha nya… kurang lebih 40 cm saja, banyak area seluncuran nya dan semprotan airnya…

20160104155822_IMG_4600[1].JPG

20160104154109_IMG_4569.jpg

Paling menarik juga seluncuran besar dan kolam arusnya. Dzaida berani juga ikut naik di tube double dengan tante dan ummi mengarungi kolam arus..

20160104163912_IMG_4645[1].JPG

Soo… asik juga kaan liburan di Tasikmalaya, tidak kalah dengan liburan di Bogor atau Jakarta.

Menghujamkan Tauhid ke dalam Jiwa Anak

RESUME MAJELIS AYAH

Sabtu, 21 Maret 2015

Menghujamkan Tauhid ke dalam Jiwa Anak

Narsum : Ust. Bachtiar Nasir

AKU PEDULI IMAN ANAKKU!!!

Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :

1. AGAMA ALLAH : Fitrah Manusia dlm penciptaannya.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.

Boleh jadi, orang tua adalah ‘penjahat’ pertama bagi anak manusia, krn doktrin ‘agamanya’ telah merusak ‘agama ALLAH’ yg telah mjd fitrah smua manusia.

Contoh :
Ortu berkata ‘dahulu nenek moyangmu melakukan …&…’
padahal hal itu bertentangan dgn ‘agama ALLAH’
Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak2nya.

AYAH adalah ORANG PERTAMA YG BERTANGGUNG JAWAB thd KEIMANAN ANAKNYA.

Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu.
Jangan bosan menasehati anakmu 🙂

Keimanan yg bagaimana yg harus tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Landasan :
QS. Al Baqarah [2] : 132
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dlm keadaan memeluk agama Islam”

2. Keimanan terhadap Tuhan Yg Esa, tdk menyekutukan ALLAH (tdk syirik), taat & patuh hanya kpd ALLAH.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
“Apa yg kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab “Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu,Ibrahim,Ismail, & Ishaq, (yaitu) Tuhan Yg Maha Esa & kami hanya tunduk & patuh kpd-Nya”

Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?

Perhatikan Prinsip-prinsip Dasar Menanamkan Tauhid kepada Anak dgn Metode & Langkah2 sbb :

1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur’an

• Abdullah bin Umar ra berkata : “Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur’an”

• Jundab Albajly : “Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur’an. Setelah itu, baru mempelajari Qur’an, akibatnya bertambahlah keimanan kami.”

Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur’an / mjd hafidz atw hafidzoh?

Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya mksdnya jgn sampai mengejar target utk mjd hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada ALLAH (menanamkan tauhid) dlm jiwa anak.

Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa anak?

A. Perhatikan kaedah ‘Mencintai ALLAH karena  ALLAH baik’

Contoh :
‘Maha besar ALLAH yg menciptakan buah-buahan yg bermacam-macam bentuk & rasanya’

‘Betapa ALLAH sayang kpd kita sehingga kita diberi kemampuan utk bergerak’

‘Maha besar ALLAH yg beri kita kmampuan untuk mempelajari Al Qur’an’
dsb…

Jangan takut-takuti anak dgn murka ALLAH krn otak anak blm siap untuk menerima itu.

Contoh :
‘Kalau adek gak mau sholat,nanti adek dimasukkan ALLAH ke dlm neraka, dibakar dst…’

‘Ayo murajaah, kalau kamu gak mau murajaah nanti ALLAH marah’

‘ALLAH gak suka lo sama anak nakal, nanti ALLAH marah kalau adek nakal’
(sbenernya yg gak suka itu ALLAH atw ortunya? Hati2 mengatasnamakan ALLAH)

B. Anak2 akan mudah mencintai ALLAH jika banyak dikenalkan dgn ihsan (kebaikan2) ALLAH kpd hamba hamba-Nya, perbanyak menyebut nama ALLAH di telinga anak, baik dgn deskripsi maupun dlm diskusi / tanya jawab.
Bacakan ayat2 ALLAH yg terdapat pada ciptaan2 Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua kejadian sehari2 di skitar anak dgn kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)

Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
‘Ayo minum obatnya spy sembuh’
Tapi KATAKAN :
‘Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tp jg hrs minum obatnya krn ALLAH suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari  ALLAH’

Saat anak bertanya :
‘Ayah, kok burung bs terbang?’

Jangan hanya katakan :
‘Iya, burung bisa terbang krn pnya sayap’
Tapi KATAKAN :
‘Iya, ALLAH yg berkehendak & menggerakkan burung itu (->tanamkan tauhid), ALLAH berikan sayap & beri ptunjuk utk terbang (-> tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bs terbang’

Saat anak meminta sesuatu :
‘Ayah, belikan aku sepeda baru’

Jangan hanya katakan :
‘Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan’

Tapi KATAKAN :
‘Iya, kita berdoa ya agar ALLAH berikan rezeki kpd kita sehingga adek bisa dpt sepeda baru’ 🙂

Antar anak tdr dgn nama ALLAH, doakan anak sesaat ketika tidur & bangunkan anak dgn penuh syukur dgn nama ALLAH.

2. Setelah itu langsung tanamkan ‘Islam adalah Din yg Allah ridhoi’

Tujuan utama menanamkan tauhid kpd anak adalah agar anak TAAT kpd Allah & Rosulnya.

Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun jg TAAT pada perintah Allah.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tp tdk taat pada perintah Allah, maka tdk bs disebut beriman.

▶ Ajarkan Adab dalam islam.

Contoh :
‘ ALLAH perintahkan kita utk sholat’
‘Sebelum makan kita berdoa’
‘Rosul mengajarkan utk bicara santun’
‘Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu’
dsb..

Tingkatkan ketaatan anak sampai pada sikap wala’ & bara’ -> Takut & Hanya bergantung kepada ALLAH
Landasan : Al-An’am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54, dll

Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah & melakukan semua aktifitasnya hanya krn ALLAH.

Jika sdh pada tingkatan 👆, anak akan dgn sukarela belajar Al Qur’an & beribadah sesuai perintah ALLAH.

Mengajarkan Al Qur’an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan Tauhid tidak boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.

▶Mahabbah & Ittiba’ Rasulullah

Obejctive :
Anak kita, belum sempurna imannya sbelum kecintaannya kpd ALLAH & Rasul-Nya melebihi kecintaannya kpd ortu & orang lain yg ia cintai.

Ittiba’ Rasulullah :
Ali Imran : 31

Metode :
– Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
– Membaca doa setelah adzan & doa2 sehari2 sesuai kebutuhan anak.
– Kisahkan tentang kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh ttg Rasulullah.

“Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a’yunin waj ‘alna lil muttaqina imaman”

“Ya Tuhan kami, anugerahkan kpd kami pasangan kami & keturunan kami sbg penyejuk hati kami & jadikan kami pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa’
(QS. Al Furqan : 74)

Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam

No More ‘Galau’ with Socmed

Semenjak memutuskan untuk bekerja di ranah domestik (baca: menjadi ibu rumah tangga), hari-hari saya diisi dengan bermain dengan anak dan mengerjakan rutinitas IRT pada umumnya, kalau anak tidur tangan ini selalu sigap mengambil gadget kesayangan,hup.. apa yang dilakukan? Tentu saja buka sosmed, kepoin status teman-teman, lihat-lihat situs belanja online dan begituu terus. Setiap selesai buka sosmed , facebook, instagram, path dsb., rasanya ada yang mengganjal dalam hati, entah itu apa namanya.. Galau,, itu mungkin kata yang menggambarkan perasaan saya,, hihi. Saat melihat teman-teman sudah punya ini itu, sudah pergi kesana kesini, ikut acara dan kegiatan seru ini itu.. kenapa rasanya hati ini bilang, ‘duh enaknyaa temanku itu , andai saja aku….’. Atau ini namanya iri, dengki? Astaghfirullah. Padahal sudah jelas bahwa kita dilarang memiliki sifat itu. Sesuai dengan firman Allah SWT,

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S An-Nisa,4: 32)

Rasulullah SAW bersabda:

“Berhati-hatilah kalian terhadap dengki (iri), karena kedengkian itu menelan kebaikkan seperti api yang memakan kayu bakar atau rumput (HR. Abu Dawud)
“Sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar” (HR. Ibnu Majah)
Jelas sekali itu salah satu rasa tidak bersyukur saya terhadap apa yang dimiliki sekarang. Media sosial yang saya gunakan, ternyata malah menggerus rasa syukur saya kepada Sang Maha Pemberi. Allah berfirman :

Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Q.S Ar Ra’d,13 :26)

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. Ibrahim,14:7)

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku.(QS.Al-Baqarah, 2:152)

So which of the favors of your Lord would you deny?

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Dari sana, saya ingin sekali berubah, menjadi orang yang lebih bermanfaat untuk orang lain, yang status atau postingan-postingannya bermanfaat untuk yang suka kepo seperti saya. Hehehe… Atau syukur-syukur gadget ini bisa menghasilkan uang tambahan yang halal dan baik.

Baca lebih lanjut